(www.riaulive.com) |
Janji Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Pangkalan Bun Kotawaringin Barat (Kobar) mengatasi defisit listrik pada 5 April 2016 benar-benar ditunggu warga.
Dalam
aksi demo warga pada 21 Maret 2016, pihak PLN meminta waktu hingga
tanggal itu bisa melakukan upaya guna mengatasi defisit tenaga listrik.
Caranya mendatangkan 10 unit mesin diesel berkekuatan 5,6 megawatt (MW)
dari Kabupaten Kotim yang terpasang di PLTD Kumai.
Halimah,
40, warga Jalan Bhayangkara, Kelurahan Madurejo, berharap agar janji
PLN akan mengatasi kekurangan daya listri benar-benar terealisasi. “Jika
listrik selalu byar pet, sangat mengganggu pekerjaan kami. Belum lagi
peralatan elektronik rusak saat terjadinya pemadaman listrik mendadak,"
jelas pengusaha kecil yang bergerak di bidang pembuatan kue itu.
Hal
serupa juga disampaikan Heri, 29, warga Jalan HM Rafii yang berprofesi
sebagai editor video. Menurutnya, bila listrik selalu byar pet, ia
banyak menderita kerugian.
"Salah satu
kerugian akibat padamnya listrik secara mendadak yang saya alami adalah
kerusakan data pada perangkat komputer yaitu hard disk. Data berupa
video pernikahan milik klien yang sebenarnya sudah selesai dikerjakan
hilang total, lantaran rusaknya hard disk," ujarnya kepada Borneonews,
Sabtu (2/4/2016).
Beruntung saat itu ia masih mempunyai backup file video mentah hasil syuting pernikahan yang berada di hard disk eksternal.
"Namun
tetap saja kita harus mengerjakan kembali editan video tersebut dari
awal. mana deadline penyerahan video pernikahan tersebut sudah mepet.
Terpaksa saya kebut pekerjaan agar selesai tepat waktu. Belum lagi
kerugian lainnya berupa harddisk yang rusak," keluhnya.
Ia
berharap agar janji PLN tersebut benar-benar terealisasi dan tidak
sekadar omongan pemanis saja, ketika di demo massa. “Janji tersebut
telah kami catat dan tunggu. Kami berharap PLN berkomitmen tinggi
terhadap janji yang telah diucapkannya," pungkas Heri.(WAHYU KRIDA/m)
Sumber: www.borneonews.co.id