Monday, 21 November 2016

Ternyata Aksi Penolakan Kampanye Ahok-Djarot Terorganisir

Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi menanggapi soal sosok pria yang menolak kedatangan pasangan nomor urut 2 itu yang kini ramai dibicarakan di media sosial. Pras meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindak tegas pihak yang dengan sengaja menghadang Ahok-Djarot untuk kampanye.

"Kita punya dokumentasi, orang yang sama sudah terorganisir. Kami minta ke KPUD dan Polisi tegas. Basuki-Djarot diterima kok di masyarakat. Kenapa mereka jegal?" kata Pras di Rumah Lembang, Jl Lembang No. 27, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

"Kalau untuk orang itu (yang ramai dibicarakan di media sosial), biar Bawaslu yang investigasi. Bawaslu saat ini juga kooperatif," imbuhnya.

Sementara itu, terkait kasus penghadangan terhadap Djarot yang terjadi di Kembangan Utara, Jakarta Barat, Pras akan datang ke Polda Metro Jaya bersama Djarot pukul 16.00 WIB nanti.

"Saya hari ini jam 4 sore ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan," kata Pras.

Terkait kasus penghadangan Djarot di Kembangan Utara, Bawaslu DKI sebelumnya sudah menyatakan NS sebagai pelaku pelarangan kampanye Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Menurut Bawaslu DKI, NS bukanlah warga Kembangan Utara.

"Atas kasus yang ditindaklanjuti, atas dugaan pelanggaran pidana. Itu (NS) masyarakat luar lokasi (Kembangan Utara)," kata ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, saat jumpa pers di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/11).

NS merupakan warga Kembangan Selatan yang menolak kampanye Djarot pada 14 November 2016. Dia sempat berhadap-hadapan dengan Djarot saat massa menghadang Djarot. 

Sumber: detik.com
Komentar via Facebook
0 Komentar via Blogger

0 komentar:

Post a Comment

MOTOGP NEWZ

Mored